Ajarin nyulam

Kami mendapat tugas untuk menyulam, membuat taplak meja jadi warna-warni dengan gambar yang aneh dan aku sangat tidak suka kegiatan ini.

Setelah di bagi kelompok, ternyata aku dapat terjerumus ke kelompok yang seperti nya di isi sama orang-orang yang "sangat rajin". Aku, Eky, Kherly, Neng, dan Nur. Tim yang sangat kompak (malas ny), hahaha. Tapi aku sangat senang karena bisa satu kelompok dengan kherly walaupun sejak awal di bagikan kelompok tu aku sudah tahu kalo kelompok ini bakal jadi kelompok yang paling terakhir ngumpul.

Kelompok yang paling asoooiii (cerita nya), yang paling kompak (malas nya), dan yang paling "keren" orang nya. Untung lah ada Neng dan Nur yang mau meneruskan pekerjaan nya di rumah. Aku dan Eky sebagai pemain "semu" sedangkan kherly juru lobby kalo seandainya kami terlambat ngumpulkan tugas ini. Kebetulan Kherly adalah bibit unggul di SMA "favorit" ini. Di antara kami yang satu kelompok Amajing (Amazing maksud ane), Kherly la yang paling dekat dengan ibu yang ngajar mata pelajaran ini.

Kami di kasi kesempatan selama 5x pertemuan untuk membuat taplak warna-warni ini. Menurut ku ini waktu yang cukup lama untuk membuat taplak warna-warni ini. Tapi ternyata bukan untuk kelompok kami. Hahahhaa. kami merasa kekurangan waktu dan sangat mendadak.

Bagaimana tidak kekurangan. Saat kelompok lain sibuk meneruskan pekerjaan nya di rumah dengan cara berkelompok, kami tak ada niat dikit pun untuk melanjutkan tugas ini berkelompok. Neng dan Nur lah yang jadi tumbal utama.

Suatu hari tepat nya pertemuan ke 3, kami seperti biasa nya sok sibuk mengerjakan tugas kami. Tapi menurutku hari ini lebih Amajing dari biasa nya. Karena aku duduk di samping kherly sambil melihat kherly menyulam bagai seorang wanita idaman di zaman siti nurbaya, sangat anggun dengan jarum benang dan kain taplak di tangan nya.

Sedang asyik-asyik melihat kherly, tiba-tba Neng menyadarkan ku dari lamunan yang amajing tadi. Dan kherly pun segera menyuruh ku menggantikan posisi nya. Dengan mesra nya (menurut ku) ia mengajariku bagaimana menyulam dan ku respon dengan keringat dingin.



hahaha. itu aja cerita nya bos.